Jumat, 15 September 2017

cara memulai usaha kaos




Usaha Clothing Kaos Distro

Cara Memulai Usaha Kaos Distro

Jika ingin menggeluti usaha kaos distro sebaiknya jangan terburu-buru atau langsung terjun ke dalam bisnis tanpa mengetahui langkah-langkah yang harus di lakukan, kenapa? karena meskipun usaha kaos distro ini termasuk bisnis yang mudah untuk di geluti tentunya ada beberapa hal yang harus anda ketahui agar dalam membangun usaha kaos distro bisa lancar dan terhindar dari resiko kerugian.
Seperti apa langkah-langkah atau step by step yang harus kita ketahui? Berikut ulasannya.

1. Memiliki Tema Yang Unik

Jika berkeinginan untuk terjun pada usaha kaos distro maka kita harus memiliki suatu ide/karya/kreatifitas yang unik sehingga akan menarik perhatian seseorang dan pada akhirnya mau membeli produk yang kita tawarkan. Desain kaos yang unik akan mempengaruhi calon pembeli bersemangat untuk memilikinya, kenapa? karena para pelaku konsumen selalu berkeinginan memiliki sesuatu yang berbeda dari orang lain. Contoh desain yang unik bisa di aplikasikan pada model kaos, desain gambar, maupun teks atau tulisan pada kaos.

2. Menentukan Konsep Usaha

 Langkah kedua adalah menentukan konsep usaha yang akan di jalankan. Apakah ingin memproduksi sendiri? menjadi reseller? atau memesan dan menjual? Ketiganya memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing.  

a. Produksi Sendiri 

memiliki kelebihan yaitu kita bisa membuat kreasi sendiri sesuai ide yang kita miliki dan tentunya produk yang dibuat akan berbeda dari pengusaha kaos distro lainnya, hanya saja jika kita melakukan produksi sendiri pastinya kita akan memerlukan peralatan produksi seperti mesin jahit, alat sablon, print digital, bahan-bahan, tenaga kerja dan lain sebagainya.

b. Menjadi Reseller

Menjadi reseller adalah pilihan kedua. Apa itu Reseller? Reseller berarti kita membeli sebuah produk seseorang kemudian kita menjualnya kembali sesuai harga yang kita tentukan sendiri. Nah, dari situ kita bisa menentukan keuntungan yang kita inginkan. Kelebihan dari reseller adalah kita tidak perlu pusing-pusing memikirkan segala macam masalah produksi. Kekurangan dari reseller adalah kita hanya bisa menjual produk sesuai desain yang di buat oleh perusahaan tersebut. Jika kita memutuskan menjadi reseller maka kita harus mencari supplier yang bisa dipercaya, memiliki stok, kualitas produk bagus dan memiliki etika berbisnis. Jangan sampai pelanggan menjadi kecewa akibat kualitas buruk atau anda kebingungan saat permintaan banyak ternyata stok dari supplier kosong.

c. Memesan Dan Menjual

Memesan dan menjual sebenarnya hampir sama dengan reseller, perbedaannya yaitu kita bisa mendesain sesuai ide atau keinginan kita sendiri dengan cara bekerjasama dengan perusahaan-perusahaan distro/konveksi, produsen kain atau penjual kaos setengah jadi (polos). Dengan konsep ini kita harus mau melakukan survey ke berbagai tempat untuk mencari tahu harga yang paling sedikit dari tiap-tiap bahan dan ongkos jasa pembuatan kaos beserta sablon, namun tetap harus memperhatikan sisi kualitas sehingga kita tetap bisa mengambil keuntungan yang fantastis.

3. Menentukan Harga

Langkah yang ketiga adalah menentukan harga. Jangan pernah memberikan harga yang terlalu tinggi karena akan membuat calon pembeli beralih ke tempat yang lain. Cara mengantisipasinya adalah seperti yang telah saya sebutkan sebelumnya yaitu melakukan survey perbandingan harga. Tentukan harga yang bersaing dengan para pelaku usaha distro lainnya namun tetap memperhitungkan untung dan rugi.

4. Marketing / Pemasaran

Di jaman modern ini ada berbagai pilihan dalam memasarkan suatu produk, yaitu dengan cara online maupun offline. Pemasaran dengan sarana media online bisa dilakukan dengan menggunakan sosial media seperti facebook, twitter, instagram, path, BBM, atau dengan membangun sebuah website atau toko online. Kelebihan pemasaran secara online adalah irit waktu, tenaga, tidak ribet, serta memiliki jangkauan yang luas. Sedangkan pemasaran secara offline berarti anda harus melakukan penjualan secara nyata di lapangan dengan mempersiapkan berbagai sarana dan prasarana, misalnya kios, kendaraan, team marketing dan lain sebagainya, Namun kelebihannya yaitu kita bisa bertatap muka secara langsung sehingga tercipta kedekatan emosional antara pembeli dan penjual. Kekurangan dari penjualan secara offline adalah jangkauan pemasaran dan promosi terbatas. Jika memungkinkan kita bisa melakukan pemasaran dengan cara kedua-duanya.

makasih sudah membaca semoga bermanfaat.. 

www.amikom.ac.id

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

REVIEW FILM THE BANG BANG CLUB

Judul                     : The Bang Bang Club Studio produksi : Film Foundry Partners Cerita Oleh           : Greg marionovich dan Jo...